Review buku “7 divisi”

Sampul buku “7 divisi”

Judul       : 7 divisi
Penulis   : Ayu Welirang
Penerbit : Grasindo
Jenis        : Novel Fiksi
Genre      : Petualangan Misteri
Terbit      : 2014
Halaman : vi + 202
Ukuran    : 14 x 21 cm

Saat sedang berada di toko buku, saya melihat buku ini dijajarkan dengan novel “5cm”. Siapa yang tak kenal novel yang telah difilmkan itu. Sebuah buku tentang pendakian gunung yang begitu menginspirasi. Alhasil saya punya ekspektasi bahwa “7 divisi” ini sejenis dan sama hebatnya. Terlebih sampul depan buku ini jelas-jelas tentang gunung.

Setelah dibaca, 7 divisi ini ternyata bukan murni memoar pendakian gunung. Cerita dalam novel ini merupakan kisah fantasi pendakian gunung yang dibumbui dongeng alam gaib, yang memang lekat dengan kegiatan hiking. Nama gunung, yang menjadi latar cerita, hanya rekaan penulis. Namun, detail gunung yang diceritakan berdasar sebuah gunung asli di Jawa Timur—dalam sebuah wawancara Ayu mengungkapkan bahwa yang dijadikan referensi adalah Gunung Argopuro .

Ekspedisi 7 divisi terdiri dari tujuh orang (lima laki-laki dan dua perempuan) bernama Gitta, Ambar, Ichan, Tom, Dom, Bima, dan Salman. Ketujuh orang ini dikumpulkan oleh The Big Wall Expedition untuk melakukan ekpedisi rahasia yang berkontrak mati. Jika berhasil hadiah uang yang amat banyak telah disediakan. Sedangkan, gagal artinya mati. Ketujuhnya dipilih karena masing-masing memiliki keahlian dalam tujuh kemampuan dasar ekspedisi dan pendakian gunung. Itulah mengapa dinamakan “7 divisi”.

Tim 7 divisi dikirim ke Jawa Timur untuk mendaki Gunung Arcawana. Mereka diperitah langsung oleh bos The Big Wall, Mr. Rudolf, pria tua keturunan Jawa-Belanda. Dia adalah seorang konglomerat yang mengoleksi benda-benda kuno yang diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, ia membentuk Tim 7 divisi untuk mencari artefak gaib yang konon katanya tersembunyi di sekitar kawah Arcawana.

Namun, usaha Tim 7 divisi tidaklah gampang. Gunung ini ternyata dilindungi oleh kekuatan gaib yang sangat kuat. Bahkan saat baru tiba, anggota mereka ada yang nyasar ke sebuah desa aneh bernama Babad Bali. Kepala desa yang bernama Gusti secara terang-terangan melarang mereka mengusik kerajaan gaib Arcawana. Akankah Tim 7 divisi akan berhasil melakukan tugasnya?

Kelebihan:

Penulis telah berpengalaman dalam pendaki gunung dan kegiatan ekstrim lainnya. Detail-detail kegiatan ini dipaparkan membaur bersama aliran cerita. Penulis berhasil menggambarkan kebiasaan para pendaki, tantangan dan halangan yang sering terjadi di gunung, serta apa-apa yang dibutuhkan dan harus dilakukan selama pendakian. Detail semacam ini tentunya membuat pembaca yakin pada cerita sehingga dapat merasakan sensasi petualangan secara nyata.

Penulis sudah sering mendaki gunung. Beberapa kali penulis menganalogikan lokasi kejadian di cerita dengan bentuk alam nyata di beberapa gunung di Indonesia. Bagi pembaca yang sudah pernah mendaki gunung yang dijadikan analogi, tentu ia jadi mudah membayangkan latar cerita. Sayangnya, bagi pembaca yang belum pernah melihat tempat yang dimaksud, analogi ini kurang membantu.

Penulis menyajikan pandangan baru dalam buku tentang pendakian gunung yang kini marak beredar. Kebanyakan buku itu bercerita tentang seru, keren, dan asiknya mendaki gunung. Namun, Ayu Welirang (lewat buku ini) justru mengingatkan representasi nyata tentang alam bebas, gunung, dan belantara. Bahwa ada bahaya besar, ancaman mengintai, dan penghuni lain di sana.

Kelemahan:

Manajemen konflik di kisah ini kurang maksimal. Klimaks cerita kurang menonjok. Salah satu bagian menegangkan bahkan ketahuan mustahilnya, kurang masuk akal. Selain itu, bagian klimaks, yang seharusnya menegangkan dan menyedihkan, kurang bisa menyeret pembaca. Kegagalan ini mungkin karena cara penyampaian yang kurang mendetail sehingga kurang menyentuh ke hati pembaca.

Ada plot twist, tapi tidak mengejutkan. Reviewer berhasil menebak akhir cerita. Penyebabnya karena ada bagian yang sudah dibocorkan oleh penulis di awal.

Nilai subjektif: 71                   (Lihat daftar nilai)

Rekomendasi:

Buku ini cocok untuk pembaca yang suka cerita fantasi petualangan. Penulis cukup berhasil membangun alam fantasi gaibnya. Seolah lokasi itu benar-benar ada sehingga cerita terasa hidup.

Bagi mereka yang rindu akan petualangan alam liar, membaca buku ini cukup bisa mengobati kerinduan itu.

Buku ini mungkin tidak cocok bagi pembaca yang ingin mendapatkan cerita murni (memoar) tentang perjuangan seseorang mendaki gunung, lengkap dengan keindahan alam dan motivasi hidup.

 – –
Bandung, 1 Juli 2015
Sebuah resensi buku dari All Chussna
oleh san

Advertisement

One thought on “Review buku “7 divisi”

  1. Pingback: Daftar Nilai (Subjektif) Buku | Review Buku All Chussna

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s